Perhitungan daya oven biasanya perlu mempertimbangkan parameter berikut:
1.daya pemanasan produk roti: P1 = m1 * c * ΔT./t
m adalah massa benda.
c adalah kapasitas panas spesifik benda tersebut.
ΔT adalah perubahan suhu benda.
t adalah waktu pemanasan.
2.Daya pemanas udara oven: P2 = ρ * Q1 * C * ΔT / t
ρ adalah kerapatan udara (pada tekanan atmosfer standar, kerapatan udara pada suhu ruangan sekitar 1,225kg/m3)
V adalah volume udara.
C adalah panas spesifik peleburan udara.
ΔT adalah perubahan suhu benda.
t adalah waktu pemanasan.
3. Daya pemanas penyerapan panas kotak oven: P3== m2 * c * ΔT / t
m2 adalah massa bahan penyerap panas pada kotak.
c adalah kapasitas panas spesifik bahan penyerap panas pada badan kotak.
ΔT adalah perubahan suhu benda tersebut.
t adalah waktu pemanasan.
4.Daya yang dibutuhkan untuk konsumsi energi udara buangan: P4 = ρ * Q2 * CΔT2 / t
Q2 merupakan volume udara buangan: Q2 = V * S, (V merupakan kecepatan buangan kipas, S merupakan luas penampang saluran buang).
ρ adalah massa jenis udara (pada tekanan atmosfer standar, massa jenis udara pada suhu ruangan sekitar 1,225kg/m3 meter).
C adalah peleburan panas spesifik udara, dikalikan dengan ΔT untuk perubahan suhu benda.
t untuk waktu pemanasan.
5. Kehilangan panas kotak daya yang dibutuhkan P5
Perhitungan kehilangan panas kotak, perlu mempertimbangkan efek penyegelan oven, ukuran kotak dan faktor-faktor lainnya, karena faktor-faktor ini sulit untuk dihitung secara akurat, umumnya diperkirakan sesuai dengan situasi aktual, biasanya 1 hingga 4 item dari total daya 10% hingga 30%% atau lebih.
6.melalui perhitungan diatas dapat diperoleh daya pemanas oven : P = P1 + P2 + P3 + P4 + P5
7. Dalam penerapannya, perlu juga memperhitungkan mode pemanasan oven, media pemanas, konduksi panas, dan faktor-faktor lainnya. Metode pemanasan yang berbeda akan memengaruhi daya pemanasan oven, sehingga faktor-faktor ini perlu dipertimbangkan saat menghitung daya pemanasan oven.